Berikut Sejarah dan Gaya Arsitektur Rumah Terpopuler di Dunia

Wiki Article

Saat menjelajahi kota-kota besar di Indonesia, terutama di area kota tua, rumah kolonial menjadi ikon mutlak yang menceritakan histori dan warisan peninggalan Belanda.

Sejarah, seni, desain dan arsitektur merupakan satu kesatuan dan tidak sanggup terlepaskan.

Lalu waktu berubah ke kawasan Tangerang, begitu banyak tempat tinggal moderen dan tempat tinggal minimalis yang dijadikan tipe perumahan cluster.

Beda lagi, jikalau kita beranjak ke kawasan Jakarta Utara, tempat tinggal bergaya Mediteranian kerap jadi jenis arsitektur rumah yang digemari dan nampak seragam bersama pertokoannya.

Begitu banyak arti arsitektur rumah, layaknya desain rumah minimalis modern, skandinavian, industrial, tropis modern, dan tetap banyak lagi.

Istilah ini seringkali kita baca atau dengar berdengung di media massa untuk menunjuk sebuah bangunan yang dianggap menerapkan type atau tren arsitektur/interior era kini.
Tujuannya agar sanggup meraih kesan tempat tinggal atau bangunan yang dirancang bersama dengan gaya baru, moderen dan berselera kekinian.

Sayangnya, tidak banyak penduduk yang tahu bahwa sebutan itu berarti sangat jauh dari khasanah arsitektur dan desain interior.

Banyak termasuk penduduk awam yang menyangka bahwa gaya minimalis moderen itu baru lahir sepuluh th. terakhir. Bila dilihat oleh kalangan yang lebih paham, ternyata bukan style minimalis apalagi modern.

Tapi sering kadang ada American Classic, Art Deco dan apalagi menyelip sentuhan aliran lain.

Melalui artikel ini, kami merangkum macam-macam arsitektur rumah yang tak lekang oleh saat dan sangat tenar hingga masa kini. Terdapat terhitung sejarah tentang tiap tiap type tempat tinggal sehingga Anda mampu tahu perjalanan model desain tersebut.

1. Rumah Minimalis yang Sudah ada Sejak Tahun 1980

Ciri khas tempat tinggal minimalis adalah mengfungsikan dak beton, mengikuti wujud basic (berbentuk kotak), polos atau tanpa ornamen, dan mengfungsikan maksimal dua kombinasi material.
Teorinya tempat tinggal minimalis manfaatkan cat dinding berwarna monokrom. Menyoal sebutan minimalis memang lebih banyak dipengaruhi tahu aliran Zen berasal dari Jepang.

Arsitek Amerika Frank Lloyd Wright mengadaptasi sebagian hal yang Zen layaknya pintu ganti dari desain rumah-rumah tradisional Jepang melalui karya rumahnya tahun 1930-an.
Konsep arsitektur rumah minimalis sesudah itu bergerak perkembangannya terhadap akhir 1980an di London dan New York.
Sejalan bersama dengan yang berlangsung pada perkembangan industri fashion yang “lelah” dengan segala atribut maksimalis pada jaman di awalnya di tahun 1980an: big hair, big makeup, big prints, big shoulder dan semua hal yang diperbesar.

Pada arsitektur minimalis kebanyakan 'membuang' segala perihal menjadi suatu hal sehingga capai esensi nilai kesederhanaan, tapi punyai nilai memiliki kualitas amat tinggi.

Detailnya yang rapi, presisi, jujur dan tidak mengada-ada hingga nampak pada seluruh bagian bangunan dan ruang.

2. Rumah Modern yang Hadir di Seluruh Dunia

Desain rumah moderen kerap disandingkan bersama tempat tinggal minimalis. Meskipun dapat dibenarkan, tetapi tersedia perbedaan yang mencolok untuk menengahi pada dua desain tersebut.

Rumah modern miliki wujud atap segitiga, namun tempat tinggal minimalis identik bersama atap dak beton (atap rata).

Rumah modern miliki sumber pencahayaan yang baik bersama dengan aplikasi jendela besar. Untuk rumah modern, hadirkan jendela atau bukaan yang memadai di rumah Anda, supaya sirkulasi hawa mampu mengalir bersama baik.

Pastikan arah mata angin tempat tinggal Anda. Hindari menempatkan jendela di dinding yang menghadap arah barat, gara-gara tempat tinggal akan menjadi panas.

Mengacu berasal dari buku “Simon plus Schuters's Pocket Guide to Architecture” (1986) oleh Patrick Nuttgens, sejumlah arsitek besar di Eropa dulu mengadakan pertemuan di th. 1928 dalam Congres Internationaux d'Architecture Moderne (CIAM).
Menetapkan bahwa kesepakatan ciri khas arsitektur modern ditandai oleh tiadanya ornamentasi atau hiasan, susunan atap yang rata, dominasi garis-garis persegi panjang, dinding putih dan keberadaan jendela yang besar-besar.

3. Rumah Modern Tropis yang cocok untuk Indonesia

Negara Indonesia yang menjuntai di garis Khatulistiwa sebabkan negara kepulauan ini punyai iklim tropis yang hangat.
Berbeda dengan negara-negara yang berada di utara maupun selatan garis Khatulistiwa bersama iklim empat musim, negara bersama iklim tropis cuma memiliki dua musim utama yaitu penghujan dan kemarau.

Oleh gara-gara itu, sejak zaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia lebih-lebih sudah merancang rumah-rumah tradisional yang sesuai bersama iklim tropis tersebut.

Iklim tropis punya lebih dari satu karakter spesifik layaknya curah hujan yang lebat, suhu umumnya sepanjang th. yang hangat, dan kelembapan yang tinggi.

Hingga kini, tempat tinggal bersama dengan desain tropis masih menjadi tren yang layak diaplikasikan di Indonesia. Ada sedikit keliru kaprah yang menyebut bila desain tropis serupa bersama rumah berdesain moderen dan minimalis.

Namun, memang ada lima perihal yang patut diperhatikan berkenaan tempat tinggal moderen tropis jikalau Anda idamkan menyebabkan rumah dengan desain tropis yang tepat.

4. Arsitektur Rumah Klasik yang Tak Lepas dari Unsur Detail

Definisi jenis klasik sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari pembagian zaman dan pergerakan kesenian Eropa.

Kedua aspek inilah yang menjadi landasan bentuk bangunan serta interior pada era itu. Yunani dan Romawi kuno bersama dengan peninggalan bangunan kokoh tinggi berpilar.

Pada abad pertengahan terdapat era Gothic, bersama dengan sifat bangunan manfaatkan batu bata dan juga ciri detail lancip membentuk arah panah. Lukisan didalam bentuk fresco dan panel terhadap interior termasuk jadi muncul terhadap era ini.

Zaman pembaharuan, Renaissance, membuat perubahan tatanan kultur Eropa yang di mulai berasal dari kebangkitan agama Kristiani yang terpecah. Pada masa ini dikenal pergerakan Baroque yang ditandai dengan pertumbuhan seni yang lebih dinamis ikuti ekspresi emosi.

Diikuti era Rococo, pas karya seni dan arsitektur jadi berwarna, penuh bersama hiasan yang terkesan playful. Selain berdasarkan era, perbedaan asal negara merupakan hal kritis lainnya di dalam membedakan ragam aliran klasik. Berdasarkan perkembangan penerapannya, bagian ini yang sekarang lazim dipakai.

5. Gaya Rumah Klasik Kolonial

Arsitektur kolonial di Indonesia adalah arsitektur Eropa Barat berasal dari Belanda yang dibawa ke Indonesia bersama misi kolonialisme namun akhirnya berkembang sehabis memandang budaya dan iklim disini. Arsitektur ini miliki dampak besar dan sering jadi mind set baru bagi masyarakat Indonesia jaman itu.

Langgam berasal dari negara Belanda ini diyakini menjadi akar berasal dari arsitektur modern di Indonesia. Hampir di seluruh negara bekas jajahan negara-negara Eropa, gaya kolonial keluar dan berkembang.

Walau langgam dan detailnya tidak sama di setiap negara, seluruhnya mempunyai komitmen yang sama, yakni adaptasi style arsitektur dan interior Eropa yang kental bercampur dengan budaya negara jajahan.

Di Indonesia sendiri bangunan kolonial tetap bisa dijumpai, kalau di kawasan Menteng, Jakarta, Semarang, Bandung, Medan, beragam museum dan juga Istana Negara.

Serapan style Eropa, pengaruh berasal dari Belanda maupun Inggris nampak berasal dari bentuk bangunan layaknya penggunaan pilar dan teliti kusen jendela, meski lantai, dinding dan juga ornamen dinding dibuat cocok adaptasi iklim dan material asal Indonesia.

Furnitur klasik Eropa bersanding dengan hiasan asli Nusantara maupun Oriental jadi ciri khas interior tipe kolonial.

6. Rumah Klasik Italia

Bentuk luar bangunan kelihatan lebih simpel dibanding jenis klasik Prancis. Sistine Chapel di Vatican dan Palazzo Farnese di Roma merupakan semisal representasi bangunan klasik Italia. Di dalamnya, hampir semua dinding penuh bersama lukisan yang disebut fresco.

Langit-langit yang membentuk kubah atau vault tidak jadi ciri semata, tapi susunan berikut juga menjadikan bangunan lebih aman. Warna bold seperti merah, hijau dan sentuhan emas jadi warna khas model interior klasik Italia.

Lantai biasanya dari bahan marmer atau kayu, membentuk motif yang repetitif maupun mosaik, tetapi dekorasi dinding berwujud cornice yang berlapis-lapis.

7. American Classic

Sama seperti peristiwa negara ini, tipe klasik Amerika benar-benar dipengaruhi oleh pergerakan seni dan arsitektur negara-negara Eropa. Bahkan efek Inggris dan Prancis masih keluar kental pada bentuk furnitur dan hiasan.

Selain itu, ada juga tipe lain yakni traditional country yang berhubungan dekat serta kini juga merasa bercampur. Secara keseluruhan gaya klasik Amerika tergolong lebih mudah dan berkesan homey. Pengaturan interior sesuai bersama dengan kebutuhan dan kenyamanan.

Warna natural seperti krem, cokelat dan putih, juga ditemui sentuhan warna-warna muda. Cornice dibuat lebih sederhana dan juga wallpaper yang dipakai berwarna cerah bersama dengan motif cenderung polos.

Ornamen interior didominasi bersama material kayu. Gaya Amerika ini menampilkan kondisi elegan tetapi senantiasa keluar kasual sebab minim detail-detail kompleks.

Permainan profil dengan bentuk yang tak terlampau rumit juga menjadi andalan desain tersebut. Lis plafon atau cornice misalnya; diaplikasikan sebagai hiasan horizontal yang menandai elemen bangunan, seandainya pada tiang, dinding, atau kusen jendela dan pintu.

8. Rumah Klasik bergaya Prancis

Menyebut jenis klasik Prancis, khalayak biasanya segera terbayang istana Versailles. Kemegahan istana ini sebetulnya udah sering menjadi inspirasi. Bentuk luar bangunan klasik Prancis cenderung dekoratif, mulai berasal dari atap berwarna maupun jendela besar berornamen.

Biru, emas dan putih jadi warna yang mendominasi pada eksterior maupun interior. Penggunaan panel membingkai dinding yang terkadang dikompilasi dengan wallpaper.

Ciri khas lain adalah Chandelier kristal yang menjuntai dari langit-langit serta furniturnya layaknya armchair, kabinet dan juga meja berkontur gelombang bersama dengan detil ukiran cantik.

9. Rumah Kontemporer

Definisi kata kontemporer adalah era kini atau era sekarang, jadi tempat tinggal dengan desain kontemporer pasti akan berubah dari jaman ke masa. Rumah kontemporer di tahun 2000 awal pasti akan tidak sama dengan desain rumah kontemporer di tahun 2020 mendatang.

Jadi desain rumah kontemporer akan senantiasa mengikuti pertumbuhan dan tren desain di jaman itu. Rumah kontemporer sering disamakan dengan rumah modern, tapi sebenarnya secara sejarah itu bukanlah perihal yang tepat.

Desain kontemporer adalah model desain atau arsitektur yang terkenal di abad ke-21. Mengutip berasal dari interiordesign.id, model ini di awali sebagai penggabungan beraneka gaya, secara bertahap desain kontemporer mengembangkan eksklusivitasnya sendiri.
Desain kontemporer tidak saja meminjam lebih dari satu elemen dan unsur berasal dari modernisme atau gaya modern, tetapi terhitung mengambil alih sebagian elemen dari art deco, dekonstruktivisme, futuristik dan beberapa jenis interior lainnya.

Desain kontemporer sering terlalu fokus pada desain ramah lingkungan yang irit daya dan mengkombinasikan bahan daur ulang. Sudah jadi perihal yang biasa memandang tanaman menghiasi atap bangunan untuk tingkatkan efisiensi kekuatan dan tingkatkan mutu hawa luar.

Penggunaan bahan-bahan alami, menghadirkan tanaman hias, dan mencampurkan bangunan bersama dengan lingkungan alami adalah ciri khas berasal dari tempat tinggal kontemporer.

10. Rumah Art Deco

Langgam Art Deco mampu disebut sebagai periode arsitektur yang unik, yaitu terjadi antara dua Perang Dunia, antara tahun 1920 sampai 1939.

Periode sesudah itu, yaitu sekitar tahun 1950-an tetap tersedia karya arsitektur bernafaskan Art Deco, namun cuma merupakan sambungan berasal dari type tahun-tahun sebelumnya.

Pada dasarnya Art Deco sendiri lahir dikarenakan adanya gerakan modernisme, yakni tuntutan estetika menuju bentuk sederhana, melepas diri berasal dari arsitektur klasik.

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

Brooke Aitken Design / hometolove
Karakter yang paling utama adalah wujud geometris murni dan kesederhanaan. Kita mengenal langgam Art Deco dalam empat klasifikasi, yakni floral deco, streamline deco, zigzag deco, dan neo-classical deco.

Di Indonesia cuma diaplikasikan dua langgam pertama, yaitu floral deco dan streamline deco, dan jarang sekali ditemukan klasifikasi ketiga dan keempat.

Di Asia sendiri cuma tersedia tiga kota yang memiliki koleksi bangunan bersama dengan langgam arsitektur Art Deco yang signifikan, yaitu Shanghai, Bombay, dan Bandung, selain kota-kota di dunia yang kondang bersama Art Deco-nya layaknya Miami.

11. Arsitektur Rumah Bergaya Skandinavia

Desain Scandinavian atau Skandinavia masih menjadi pilihan type dalam mendandani interior tempat tinggal sampai waktu ini. Gaya Skandinavia yang tenar bersama keadaan serba putih bersama pilihan furnitur kayu berwarna terang.

Image terang, luas, dan bersih mengakibatkan gaya interior ala Skandinavia ini terlalu digemari terutama oleh keluarga-keluarga muda.

Meski keluar sederhana dan ringan, ternyata menciptakan gaya Skandinavia mesti banyak penyesuaian keadaan yang dibutuhkan untuk menanggulangi perbedaan desain dari negara kita, Indonesia, sebagai negara tropis bersama dengan negara-negara Skandinavia yang berada di anggota utara Benua Eropa ini.

12. Rumah Penuh Warna Bergaya Bohemian

Bohémien adalah makna lazim untuk populasi Romani atau "Gipsi" di Prancis. Tertulis pada buku 'My Big Fat Gypsy Wedding', konon Gipsi berasal dari India, tiba di Eropa kurang lebih abad ke-13. Mungkin ini menjelaskan dampak besar India dan Maroko pada style desain bohemian.

Gaya hidup dan langkah kenakan pakaian para Gipsi menambahkan ide tersendiri untuk gaya desain rumah Bohemian, yakni santai, menggunakan warna basic netral selanjutnya dibubuhi warna-warni yang cerah, serta menghadirkan banyak pola-pola yang personal.

Ciri khas yang paling keluar berasal dari desain bohemian adalah kaya akan warna-warni, juntaian kain-kain bertampilan mewah, detail yang memukau, sentuhan pada emas dan kristal.

Dekorasi dan aksesoris interior adalah kunci utama didalam perancangan desain bohemian demi personalisasi diri, layaknya lukisan dan patung.

13. Rumah Etnik Jawa yang Berkolaborasi dengan Budaya Lain

Mengutip dari buku ”Esensi Arsitektur Jawa,” didalam Arsitek dan Arsitektur Indonesia Menyongsong Masa Depan (Ed: Prof. Ir. Eko Budiharjo, Msc): Secara standing sosial, rumah merupakan lambang identitas pemiliknya berdasarkan terhadap sistem stratifikasi penduduk Jawa.

Dalam proses pertumbuhan selanjutnya, terbagi atas lima bentuk basic bangunan, yakni panggang pe, kampung, limasan dan joglo, serta bangunan tertentu untuk beribadah yang berbentuk tajug.

Menurut Jasin Tedjasukmana, selaku principal KIAT Architect yang kerap menerapkan arsitektur Jawa di dalam perancangannya, arsitektur Jawa lebih berkembang dibanding arsitektur Nusantara lainnya.

Hal berikut disebabkan dikarenakan kerajaannya lebih besar dan punya efek dengan dunia luar yaitu dunia Barat. Arsitektur Jawa sudah miliki poros desain yang mengetahui sejak dulu. Peletakan massanya pun tertib dengan rapi dan jelas; mana yang utama, pelengkap, dan tempat private.

Konfigurasi ruang atau bagian-bagian tempat tinggal orang Jawa di desa membentuk tatanan tiga bagian linier belakang. Bagian depan pendopo, di sedang peringgitan dan yang paling belakang, dan terdalam adalah dalem.

Gebyok adalah tidak benar satu elemen interior khas Jawa berupa partisi yang terhadap umumnya terbuat dari bahan kayu jati. Partisi ini banyak dipergunakan sebagai pembatas antara ruang seperti ruang tamu atau ruang keluarga bersama kamar-kamar di rumah adat.

Namun di dunia modern ini, gebrok banyak digunakan sebagai elemen dekorasi khas Jawa yang bisa di letakkan di mana pun.

14. Arsitektur Rumah Tradisional Bali

Asta Kosala Kosali adalah sebuah saran di dalam merancang tempat tinggal Bali yang berisikan tata cara, tata letak, dan tata bangunan.
Tak cuma area tinggal, tetapi juga tata letak bangunan area suci yang ada di Bali. Asta Kosala Kosali dibikin bersama dengan landasan Filosofis, Etis, dan Ritual dan juga anatomi tubuh sang pemilik rumah.

Pengukurannya pun tidak mengacu pada standar ukuran layaknya pada biasanya (ukuran meter), namun gunakan ukuran berasal dari tubuh sang pemilik, seumpama Musti (ukuran atau dimensi untuk ukuran tangan mengepal dengan ibu jari yang menghadap ke atas).

Hasta (ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewata berasal dari pergelangan sedang tangan hingga ujung jari tengah yang terbuka), dan Depa (ukuran yang dipakai antara dua bentang tangan yang dilentangkan dari kiri ke kanan).

Mengutip dari Portal Arsitektur, rancangan perancangan tempat tinggal Bali berpegang kepada mata angin, 9 mata angin (Nawa Sanga). Setiap bangunan itu punya tempat sendiri.

Misalnya dapur mesti di tempatkan di tempat Selatan, dikarenakan berhubungan bersama dengan api. Lalu, area sembahyang gara-gara terkait bersama menyembah maka diletakkan di Timur atau daerah matahari terbit. Yang terakhir, sumur sebagai sumber air wajib ditaruh di Utara di mana Gunung berada.

15. Rumah Bergaya Industrial

Sama layaknya namanya, tipe desain industrial terinspirasi dari sebuah industri atau pabrik. Dalam sejarah, bangunan industrial pertama kali didirikan pada th. 1700 yang terlalu fokus terhadap efisiensi dan keselamatan. Pertimbangan paling besar di era itu adalah kapabilitas bangunan dari api serta ongkos material yang murah.

Report this wiki page